TANJUNG REDEB - Bulan puasa sekolah dipastikan tetap menggelar proses belajar mengajar. Libur hanya diberikan awal puasa dan menjelang Idulfitri.
Kepastian itu diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Berau Susila Harjaka, saat ditemui kemarin.
“Libur sekolah di awal puasa saja selama dua hari, dan seminggu sebelum serta setelah lebaran,” ujarnya.
Kendati aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung selama Ramadan, bukan berarti aktivitas belajar mengajar dilaksanakan seperti biasa.
Menurut Harjaka, ada perubahan waktu aktivitas belajar mengajar selama Ramadan. “Yang biasanya masuk jam tujuh, selama Ramadan masuk jam delapan. Waktu pulang pun lebih cepat, yakni jam duabelas,” katanya.
Kendati aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung selama Ramadan, bukan berarti aktivitas belajar mengajar dilaksanakan seperti biasa.
Menurut Harjaka, ada perubahan waktu aktivitas belajar mengajar selama Ramadan. “Yang biasanya masuk jam tujuh, selama Ramadan masuk jam delapan. Waktu pulang pun lebih cepat, yakni jam duabelas,” katanya.
Dengan waktu belajar yang hanya empat jam sehari selama Ramadan, Harjaka menekankan kepada siswa maupun pihak sekolah untuk memaksimalkannya. Sehingga perubahan waktu belajar dan libur selama dua minggu lebih tidak memengaruhi penyerapan mata pelajaran.
Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk lebih banyak memberikan pelajaran keagamaan selama Ramadan. Misalnya, pelajaran yang dapat membawa perubahan karakter bagi siswa. “Pesantren kilat atau pengajian juga bagus dilaksanakan sekolah,” imbaunya. (zis/kpnn/ms) kaltimpost.co.id