Headlines News :
HOME » » Kampung Semurut Minta Air Bersih

Kampung Semurut Minta Air Bersih

Written By iNFO BERAU on Selasa, 17 Juli 2012 | 12.46


kaltimpost.co.id TABALAR – Di tengah pesatnya pembangunan di Kabupaten Berau dengan kekayaan sumber dayaalam (SDA) melimpah, peningkatan sarana dan prasarana pun terus digenjot untuk menyejahterakan penduduk atau masyarakat Berau.
Namun hal tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar, khususnya di bidang penyediaan air bersih dan listrik.
Kepala Kampung Semurut, Patoheng mengatakan, masyarakat selama ini menggunakan  air sungai untuk keperluan mencuci,mandi, termasuk kebutuhan air minum.
Sedangkan untuk listrik di kampung hanya dirasakan pada malam hari – menggunakan mesin kapal sebagai pembangkit listrik.
Dikatakan, kebutuhan air sebelum tahun 2008 sangat sulit. masyarakat harus mengambil air yang jauh ke sungai. Namun karena kebutuhan tersebut mendesak,  akhirnya pada 2008 saat ada program PNPM, dibuatlah alat  penyedot air berbahan tenaga surya, yang dipasang tepat di pinggir sungai. Akan tetapi terkadang air tersebut tidak mengalir  ke rumah penduduk .
Kondisi air tersebut juga keruh karena tak ada penyaringnya hingga tak layak untuk air minum. Mengatasi hal itu masyarakat mengambil air bersih dari sumur-sumur bor yang terdapat di sekitar kampung walau letaknya cukup jauh.
Sedangkan untuk listrik kampung baru bisa dinikmati sejak pukul 18.00 hingga 23.00 Wita, setelah itu mesin dongfeng dimatikan. Alat tersebut diadakan pada tahun 2007 setelah ada masyarakat menggunakan dana bantuan desa.
Sebelum adanya listrik, masyarakat harus menggunakan penerangan berupa lilin dan sebagainya. Mesin tersebut setiap hari membutuhkan solar 10 liter. Biaya dibebankan kepada masyarakat dengan tarif Rp 65-75 ribu.
“Setiap harinya ada petugas kampung yang menghidupkan dan memelihara mesin agar tak mengalami kerusakan. Pernah beberapa kali rusak, hingga mengeluarkan biaya yang tinggi. Aparat kampung harus sokongan dana untuk memperbaikinya, karena tak mau membebankannya ke masyarakat,” ujarnya.
Patoheng berharap, pemerintah memberikan perhatian lebih bagi kampungnya. “Minimal masalah penyediaan air bersih dan listrik dulu,” ungkapnya. (app/fir/kpnn/ms)

Artikel Terkait

Share this article :

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi.
Jangan menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.
Mau tinggalkan Link juga boleh.
 
Support : Creating Website | iNFO BERAU
Copyright © 2011. iNFO BERAU - All Rights Reserved
Info yang ada di Blog Ini dikutip dari: