Izin Tower Sesuai Ketinggian

TANJUNG REDEB - Mendirikan tower di kawasan perkotaan tidak lagi segampang sebelum-sebelumnya. Sebab, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Berau telah membuat kebijakan baru bagi pihak yang ingin mendapat izin mendirikan tower.

Kebijakan baru itu berkaitan dengan izin gangguan atau HO (hinderordonnantie). Jika selama ini pihak yang ingin mendirikan tower hanya cukup meminta persetujuan beberapa warga di sekitar lokasi yang direncanakan, mulai sekarang tidak cukup hanya dengan beberapa warga.

Pihak yang ingin memeroleh izin mendirikan tower harus mendapat persetujuan warga, yang disesuaikan dengan tinggi tower. Misalnya, kata Yuwanto, Kepala BPPT Berau, ada pihak yang ingin mendirikan tower setinggi 42 meter, maka izin gangguan harus mendapat persetujuan warga dengan radius 42 meter.

“Kalau tadinya hanya minta persetujuan warga di depan, belakang dan kiri-kanan di sekitar lokasi yang direncanakan. Sekarang harus sesuai dengan tinggi tower,” kata Yuwanto.

Jika pihak yang memohon izin mendirikan tower hanya menyertakan persetujuan beberapa warga saja, Yuwanto menegaskan, pihaknya tidak akan memeroses izin tersebut sebelum meminta persetujuan dengan semua warga yang disesuaikan tinggi tower.

Pihaknya tidak mau ambil resiko. Pasalnya, kata dia, sebelumnya ada warga yang protes lantaran merasa tidak pernah diminta persetujuan oleh salah satu operator seluler yang ingin mendirikan tower atau BTS (base transceiver station).

Kebijakan baru itu, kata Yuwanto, untuk mengantisipasi jika terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti tower yang didirikan roboh atau disambar petir. “Tapi ini bukannya mempersulit mereka yang ingin mengurus izin,” tegas Yuwanto.

Lantas bagaimana dengan tower yang sudah terlanjur didirikan? Menurut dia, pihaknya tidak mempersoalkan tower-tower yang sudah didirikan denan tidak memeroleh izin sesuai ketinggiannya.

“Kebijakan baru itu hanya berlaku bagi mereka yang ingin mendirikan tower sekarang ini,” ujarnya.(end)  radartarakan.co.id