TANJUNG REDEB - Ekspresi wajah Bupati Berau Makmur menyiratkan kekesalan yang sangat mendalam ketika dirinya berkunjung ke Pasar Sanggam Adji Dilayas kemarin (19/7).
Sebab, orang nomor satu di Bumi Batiwakkal itu telah berulang kali mempersoalkan kebersihan Pasar Sanggam Adji Dilayas, terutama di bangunan pasar basah. Tapi, kebersihan pasar yang dibangun dengan dana ratusan miliar rupiah itu masih jauh dari harapannya.
Saking jengkelnya melihat sampah berserakan dan lantai bangunan pasar basah yang becek, tak henti-hentinya Makmur ngedumel. Ia juga terlihat beberapa kali meminta pedagang di bangunan pasar basah untuk ikut menjaga kebersihan.
Ia juga menyatakan kekecewaannya terhadap pihak ketiga yang menangani kebersihan pasar yang terletak di Jalan HARM Ayoeb itu. Bahkan ia meminta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk mengambil sikap tegas. Yaitu memutuskan kontrak pihak ketiga yang menangani kebersihan pasar.
Karena ia menilai pihak ketiga yang menangani kebersihan Pasar Sanggam jauh dari harapan pemerintah daerah. Pemerintah daerah, kata dia, sejak awal menginginkan pasar tersebut terlihat bersih. Karena bukan hanya dibangun dengan dana ratusan miliar rupiah, pasar tersebut pun merupakan kebanggaan, karena satu-satunya di Kalimantan Timur. Pasar tradisional berkonsep modern.
Menanggapi keinginan bupati tersebut, Yusriansyah, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Diskoperindag Berau mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya segera memanggil pihak ketiga yang menangani kebersihan pasar. “Akan kami evaluasi secepatnya,” janjinya.
Jika dalam evaluasi tersebut pihak ketiga yang menangani kebersihan pasar menyatakan masih sanggup, Diskoperindag, lanjut Yusriansyah, akan memberikan toleransi. Tapi pihaknya tetap melakukan pengawasan.
Namun, jika pihak ketiga menyatakan tidak sanggup lagi, pihaknya pun segera memutus kontrak. Apalagi Yusriansyah juga mengakui bahwa pihak ketiga yang menangani kebersihan Pasar Sanggam telah dua kali diberikan teguran.
Itu sudah cukup bagi Diskoperindag untuk mengakhiri kontrak dengan pihak ketiga yang memenangkan tender penyediaan jasa kebersihan di Pasar Sanggam Adji Dilayas. “Bisa saja di-blacklist sepanjang ada hal-hal yang menyimpang dari kontrak,” kata Yusriansyah.
Hal menyimpang yang ia maksud, kontraktor atau pihak ketiga bekerja tidak sesuai kontrak. “Yang kami minta kan (Pasar Sanggam) bersih. Tapi seperti kita lihat pasar kan tidak bersih,” kata Yusriansyah.
Kebersihan Pasar Sanggam yang tidak sesuai harapan bisa jadi karena berkaitan dengan gaji. Sebab, salah seorang petugas kebersihan mengaku sudah dua bulan gajinya belum dibayarkan oleh pihak kontraktor. Tak hanya itu, salah seorang petugas kebersihan yang sudah bekerja sejak pertama kali kebersihan pasar diserahkan ke pihak ketiga mengaku gajinya diturunkan.
“Saya hanya terima Rp 800 ribu (per bulan). Dulunya satu juta,” ungkap salah seorang petugas kebersihan, saat bertemu dengan Bupati Berau Makmur.
Sebelumnya, Haidir, Direktur CV Bakti, pihak ketiga yang enangani kebersihan Pasar Sanggam mengakui belum membayar gaji petugas kebersihan pasar yang berjumlah 52 orang.
Tapi dirinya dengan tegas mengatakan, bukannya tidak ingin membayar gaji petugas kebersihan. Dana yang diharapkannya untuk membayar gaji petugas kebersihan belum dicairkan oleh instansi terkait.
Haidir juga mengaku sudah banyak berkorban. Gaji petugas kebersihan sejak Maret hingga Mei dibayarkannya dengan uang pribadi. Sementara dirinya sudah memasukan berkas pencairan kepada instansi terkait. Tapi dirinya belum juga menerima pencairan dana kontrak kerja penyedia jasa petugas kebersihan pasar. (end) radartarakan.co.id



