Runtuhnya Jalan Bujangga - Hasil Kajian Perlu Pembahasan Lagi

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menjadi instansi yang paling bertanggung jawab dalam kelanjutan penanganan runtuhnya Jalan Bujangga. Karena itu, salah satu upaya yang dilakukan, dengan mengundang pakar konstruksi dari salah satu institusi pendidikan di Surabaya, Jawa Timur.

Tugasnya, untuk menelaah, sekaligus memberikan masukan kepada DPU maupun kepada Pemkab.

Menurut Taupan Majid, Kadis PU Berau, kehadiran tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, untuk melakukan penelitian apa yang menyebabkan runtuhnya jalan tersebut. Termasuk, kajian terhadap kondisi badan jalan yang berada di tepi sungai Segah. ”Hasil kajian inilah yang disampaikan bersama-sama masyarakat dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat,” kata Taupan.

Terlepas dari pro dan kontra dari hasil kajian itu, tim yang dipimpin Indrasurya, kata Taupan, memberikan beberapa solusi maupun langkah ke depan yang bisa menjadi pilihan untuk dilaksanakan. ”Pilihan inilah yang akan kita bahas kembali bersama-sama dewan dan pihak lainnya,” katanya.

Merekonstruksi jalan eks runtuhan, kata Taupan, memang memerlukan biaya yang cukup besar. Namun, alternatif ini, juga menjadi salah satu pertimbangan, termasuk alternatif yang diberikan tim, seperti melakukan relokasi maupun rekayasa sungai. ”Semuanya memerlukan biaya, yang akan diupayakan dari berbagai sumber seperti dari APBN,” tegasnya.

Masyarakat memang harus tetap diberikan ruang agar mobilitasnya tidak terganggu. Di Jalan Bujangga, masih juga akan difungsikan namun tidak dengan beban seperti selama ini. DPU akan memikirkan juga bagaimana melakukan relokasi jalan. Menurutnya, semua dilakukan dengan perhitungan yang cermat. ”Yang jelas, kami akan berupaya untuk mengupayakan dan meyakinkan pusat, agar bisa mengucurkan dana membiayai lanjutan pekerjaan jalan tersebut,” ungkapnya.(hms2/tom)

Telah Dibaca: Kali