
BUTUH ATENSI: Kondisi jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau yang rusak dan kini ditambal sulam. (Azis Sakti/BP)
Proyek Tanpa Konsultan Perencana - Dinas PU Segera Perbaiki Jalan Bandara
”Kami juga mengindikasikan adanya kendaraan yang lebih berat dari dump truck seperti truk mixer dan sejenisnya yang juga melintas di atas jalan alternatif tersebut. Itu dibuktikan dengan adanya tumpahan campuran beton di tanjakan sekitar lapangan golf atau di sekitar STA 0+325,” ungkap Junaidi ketika dikonfirmasi, Sabtu (4/8).
Terkait kerusakan tersebut, lanjut Junaidi, pihaknya akan mengambil langkah-langkah penanganan untuk perbaikan. Seperti melakukan perbaikan secepatnya dengan memilih konstruksi yang lebih baik dari konstruksi sebelumnya di beberapa titik yang mengalami kerusakan.
Selain itu berkoordinasi dengan instansi terkait, Dishub dan Satlantas Polres Berau untuk pemasangan rambu peringatan kapasitas jalan,dan melakukan pembatasan jenis kendaraan yang melintas di jalan yang tembus ring road tersebut.
Dia juga mengatakan, proyek penanganan longsoran tersebut sampai saat ini belum diserahterimakan atau PHO (provisional hand over) dan masih dalam tahap penanganan fisik.
Memang kata Junaidi, dalam papan proyek tertulis masa kontrak berakhir April 2012. Tetapi dalam pelaksanaannya, terjadi beberapa kendala seperti kendala cuaca (musim hujan) dan penambahan volume pekerjaan. Di antaranya panjang pekerjaan jalan sebelumnya hanya 1.100 meter, belakanganditambah menjadi 1.174 meter.
Penanganan longsoran dan penurunan gunung yang sebelumnya hanya 2 longsoran ditambah menjadi 3 longsoran. Bahkan dalam penggalian terdapat beberapa titik yang terkena batu bara, sehingga untuk melanjutkan pekerjaan tersebut, pihaknya harus berkoordinasi dulu dengan instansi terkait seperti Dinas Pertambangan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH). Initentunya juga menyita waktu pekerjaan, sehingga masa pelaksanaan pekerjaan tersebut di-addendum sampai Oktober 2012.
Proyek APBD tahun anggaran 2011 sebesar Rp 5 miliar lebih yang dikerjakan oleh PT Budi Bersama, dengan konsultan pengawas CV Bina Cipta tersebut ternyata tidak ada konsultan perencananya. Junaidi mengatakan perencanaan program dilakukan sendiri oleh Dinas PU. Tidak adanya kontraktor konsultan perencana pada proyek tersebut dikarenakan waktu dan kebutuhan akan jalan tersebut sangat mendesak, sementara kondisi jalan Iswahyudi menuju Bandara ketika itu sudah tidak bisa lagi dilintasi sejak jalan tersebut ambruk. ”Kita tidak bisa menunggu perencanaan,karena perencanaan maupun masa lelang memakan waktu hingga berbulan-bulan. Sementara kebutuhan jalan mendesak,karena jalan Iswahyudi tidak bisa lagi dilalui menuju Bandara ketika itu,” ujarnya.(zis/kpnn/ms)
Telah Dibaca: