
Kualitas pekerjaan sepertinya masih dinomorduakan oleh kontraktor yang mengerjakan sejumlah proyek fisik di daerah ini. Seperti peningkatan jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau dari arah Jalan Sultan Agung.
Dari pantauan Radar Tarakan, proyek peningkatan jalan alternatif yang menelan dana Rp 5.128.600.000 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten itu sudah mengalami kerusakan di sepuluh titik.
Informasi yang diperoleh Radar Tarakan, aspal di jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau itu mulai terkelupas sejak beberapa hari lalu. Padahal, dari papan proyek yang ada di sekitar jalan itu, kontrak proyek selesai April 2012.
Artinya, proyek peningkatan jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau itu belum lama rampung dikerjakan oleh pihak kontraktor. Warna hitam aspal pun terlihat belum memudar.
Taupan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Berau yang dikonfirmasi membantah jika peningkatan jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau itu rusak akibat kontraktor yang tidak memperhatikan kualitas. Menurut dia, pihak kontraktor sudah bekerja sesuai standar.
Pihaknya pun, kata dia, sudah melakukan pengawasan dan pengujian terhadap proyek tersebut. Sehingga tidak mungkin kontraktor yang mengerjakan peningkatan jalan alternatif itu mengabaikan kualitas. Yang menjadi persoalan, lanjutnya, jalan tersebut dilewati mobil-mobil besar.
Mobil-mobil besar itulah yang menurut dia jadi penyebab kerusakan di beberapa titik. “Tapi (jalan yang rusak, Red) sudah diperbaiki,” ujarnya kepada media ini Selasa (31/7).
Ia juga menambahkan, jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau itu masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga kerusakan-kerusakan di beberapa titik ruas jalan masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
Taupan juga mengaku bahwa proyek peningkatan jalan alternatif menuju Bandara Kalimarau itu belum rampung 100 persen. Pihak kontraktor, kata dia, masih perlu melakukan penyempurnaan. Karena belum rampung itulah dirinya menilai kerusakan yang terjadi adalah hal yang wajar.
Selain itu dirinya pun mengatakan bahwa jalan alternatif itu sengaja dirampungkan lebih cepat. Karena desakan masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah pasca amblasnya turap di Jalan Marsma Iswahyudi. Untuk diketahui, amblasnya turap di Jalan Marsma Iswahyudi ikut menggerus jalan di sekitarnya yang hingga saat ini perbaikannya belum juga rampung.(end) radartarakan.co.id