Headlines News :
HOME » » Pengiriman Barang Pakai Peti Kemas Meningkat

Pengiriman Barang Pakai Peti Kemas Meningkat

Written By iNFO BERAU on Kamis, 26 Juli 2012 | 23.41


TANJUNG REDEB- Pembangunan pelabuhan samudera di Kampung Pilanjau, Kecamatan Sambaliung sepertinya harus cepat direalisasikan. Sebab, arus pengiriman barang menggunakan kontainer atau peti kemas ke daerah ini mengalami lonjakan yang sangat drastis.

Pelabuhan Tanjung Redeb yang sejak beberapa tahun belakangan ini digunakan untuk kegiatan bongkar muat peti kemas, sudah tidak mampu lagi. Bahkan kapal-kapal barang yang akan sandar di pelabuhan itu harus antre terlebih dulu.

Apalagi, selain menjadi tempat bongkar muat kapal-kapal yang membawa peti kemas, Pelabuhan Tanjung Redeb pun menjadi tempat bongkar muat kapal general cargo atau kapal pengangkut barang tanpa menggunakan peti kemas.
Jadi, tak jarang kapal-kapal harus antre hingga berhari-hari. Dampaknya, seperti dialami salah satu distributor sembako di daerah ini, persediaan sembako yang ada di gudang distributor itu menipis lantaran barang-barang masih berada di atas kapal yang berlabuh di sekitar pelabuhan.

Kondisi lapangan penumpukan peti kemas di dalam areal Pelabuhan Tanjung Redeb pun, semakin hari semakin padat. Apalagi kegiatan stripping (mengeluarkan) dan stuffing(memasukkan) barang ke peti kemas masih dilakukan di dalam areal pelabuhan.

Untuk mengurai kepadatan itu, pihak terkait, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Tanjung Redeb bersama Unit Pelayanan Kepelabuhanan (UPK) Pelindo IV dan Pemkab Berau telah memilih tempat bongkar peti kemas di wilayah Kecamatan Gunung Tabur.
Hanya saja, sifatnya masih sementara. Seperti dikatakan Capt. Abdul Nasir, Kepala KUPP Tanjung Redeb, dipilihnya lokasi pembongkaran peti kemas di wilayah Kecamatan Gunung Tabur itu merupakan kebutuhan mendesak. Karena arus bongkat muat di Pelabuhan Tanjung Redeb sudah sangat padat.

Kapasitas Pelabuhan Tanjung Redeb yang hanya untuk melayani tiga kapal dengan gross tonnage (GT) dibawah 2.000 secara bergantian, sekarang harus melayani enam kapal secara bergantian.

Itupun, kata alumni Akademi Ilmu Pelayaran Indonesia (AIPI) Makassar, tergantung lagi dengan pasang surut air. Sehingga antrean kapal menjadi lebih lama. Disamping itu, lanjunya, di Berau belum mempunyai depo peti kemas yang sesuai standar untuk kegiatan stuffing/stripping. Sehingga harus ada tempat alternatif untuk membongkar peti kemas.

“Makanya dipilihlah lokasi (tempat di Kecamatan Gunung Tabur, Red) ini,” ujarnya kemarin (25/7).

Karena lokasi pembongkaran peti kemas di Gunung Tabur bersifat sementara, sekarang, lanjut dia, pemerintah daerah harus mulai memikirkan peningkatan arus barang yang menggunakan peti kemas.

“Salah satunya mempercepat pembangunan pelabuhan yang di Pilanjau,” sarannya.

Ia juga menambahkan, saat ini sudah sangat diperlukan depo atau lapangan penumpukan peti kemas yang sesuai standar. Sehingga dapat dijadikan tempat kegiatan stuffing/stripping. Selain itu, ia juga menyarankan agar segera ditetapkan kawasan pergudangan. Karena ia yakin ke depannya pengiriman barang menggunakan atau tidak menggunakan peti kemas semakin meningkat.

Dengan adanya kawasan pergudangan, kata Nasir, barang-barang milik distributor sembako bisa langsung diantar ke kawasan pergudangan. Barang-barang pun tidak lagi menumpuk di areal pelabuhan seperti yang terjadi sekarang ini.

“Kadang tertumpuknya barang di pelabuhan menjadi salah satu kendala barang di atas kapal belum dibongkar. Karena pemilik barang tidak mempunyai gudang yang cukup,” ujarnya.(end)  radartarakan.co.id

Artikel Terkait

Share this article :

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi.
Jangan menebar nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.
Mau tinggalkan Link juga boleh.
 
Support : Creating Website | iNFO BERAU
Copyright © 2011. iNFO BERAU - All Rights Reserved
Info yang ada di Blog Ini dikutip dari: