Pemerintah Kabupaten Berau terus memaksimalkan program wajib belajar 12 tahun. Setelah sukses membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh ibu kota kecamatan, pada 2012 program serupa dilanjutkan dengan membangun sampai tingkat kampung.
Ada tiga sasaran sekolah dalam program ini, yakni SMA 11 di Kampung Eka Sapta Kecamatan Talisayan, SMK 6 di Kampung Merancang Kecamatan Gunung Tabur dan SMK 7 di Kampung Tubaan Kecamatan Tabalar. Sekolah-sekolah tersebut sejatinya telah menerima siswa baru, dan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan bergabung dengan sekolah lain.
Sekretaris Dinas Pendidikan Eddy Dharmawan yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/8), mengungkapkan pembangunan sekolah di tiga kampung itu sudah direncanakan sejak setahun lalu.
Pembentukan sekolah di kampung merupakan usulan masyarakat setempat melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). “Selain itu, kita melihat kondisi geografis tempat sekolah didirikan, termasuk dengan jarak sekolah yang sudah ada lebih dulu,”jelasnya.
Untuk SMK di Kecamatan Merancang, dijelaskan Eddy, jurusan yang dibentuk adalah jurusan alat berat. Jurusan tersebut menyesuaikan dengan potensi daerah yang ada. Kecamatan Gunung Tabur, dikatakannya, banyak beroperasi perusahaan pertambangan sehingga jurusan alat berat sangat tepat di wilayah tersebut.
“Kalau SMK 7 di Tabalar, kita bentuk jurusan pertanian, seperti di Kecamatan Kelay dan Segah. Tabalar merupakan kawasan pertanian dan perkebunan,”ucapnya.
Meskipun di Kampung Eka Sapta yang dibangun adalah SMA, namun pengembangan pendidikan tetap menyesuaikan daerah setempat. Disdik pun meminta sekolah membuat kurikulum berbasis pertanian. Terlebih Eka Sapta adalah kampung sentra budi daya tanaman jagung. “Pengembangan sekolah tingkat SMA/SMK ini akan terus dilakukan di kampung lain, sesuai dengan kebutuhan setempat,”tandasnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan anggaran pendukung operasional pembentukan sekolah, yang diusulkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (ABPD-P). (hms4/tom)
Telah Dibaca: