Membaca peluang bisnis, satu satunya celah yang ia manfaatkan sehingga tetap eksis dalam usaha yang digeluti. Pertumbuhan kendaraan maupun investasi sektor pertambangan, sangat memerlukan Bahan Bakar Minyak (BBM). Celah inilah yang dimasuki dan bisa bertahan hingga saat ini.”Saya hanya melihat celah yang bisa saya masuki, dan ternyata berhasil,”kata Suriansyah, pengusaha BBM sekaligus pemilik Berau Bunker Internasional (BBI).
Ada terobosan baru yang rencana ia jalankan. Perusahaan importir BBM miliknya, rencana memasukkan minyak jenis solar untuk konsumsi di kabupaten Berau yang setiap bulan memerlukan tak kurang dari 60 ribu ton.”Kalau import BBM sudah berjalan lancar, konsumen juga akan menikmati layanan yang prima,”tambahnya.
Terkait anjloknya harga Batu Bara, Suriansyah juga mengaku terkena imbasnya.”Biasa dalam bisnis,”tegasnya. Permintaan BBM dari perusahaam tambang batu Bara berkurang hingga 50 persen. Namun, penurunan omzet yang didapatkan di Berau, mampu diisi oleh usaha yang sama yang ebrada di Samarinda, Surabaya dan rencana di Sibolga,Sumatera Utara yang baru dirintisnya.”Bermain minyak itu emngasyikkan,”kelakarnya. (hms2)
Telah Dibaca: Kali