Pelindo Berau akan Datangkan Dua Unit Tronton

TANJUNG REDEB-Salah satu langkah PT  Pelindo IV Kabupaten Berau mendukung kelancaran kegiatan bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Redeb, dalam  waktu dekat akan mendatangkan dua unit truck tronton. Tronton tersebut diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan sering terlambatnya bongkar muat peti kemas yang berdampak lambatnya pengadaan pemenuhan berbagai jenis barang keperluan daerah dan masyarakat di samping menimbulkan keluhan dari para pengusaha setempat.

“Kita berencana akan mendatangkan dua unit tronton tersebut pada awal September mendatang. Kedua unit tronton yang ada merupakan milik PT Pelindo. Kedepan kita menjadi lebih memperlancar proses pelaksanaan bongkar muat peti kemas sehingga juga pengadaan barang kebutuhan daerah dan masyarakat Berau bisa terpenuhi dengan cepat dan tepat waktu. Ini juga sekaigus menyikapi keluhan para pengusaha yang merasa dirugikan karena proses bongkar-muat peti kemas sangat lambat, dampak kurangnya jumlah kendaraan pengangkut peti kemas,” ungkap GM PT Pelindo Berau, Benyamin Bangun di Pelabuhan Tanjung Redeb Jl Dermaga, Rabu (25/7) kemarin.

Saat ini, katanya, kendaraan operasional pengangkutan peti kemas masih milik pihak swasta, berupa unit truck biasa dengan kapasitas hanya satu box peti kemas. ”Sehingga dalam proses penyelesaian pembongkaran peti kemas memakan waktu sekitar 2 sampai 3 hari. Bahkan bisa menjadi lebih lama lagi karena saat ini kegiatan bongkar-muat peti kemas sudah dilakukan di lokasi bongkar muat yang baru terletak di Kecamatan Gunung Tabur. Operasional bongkar muat perdana di lahan baru tersebut sudah dilakukan pertengahan Juli lalu sebanyak 180 peti kemas,” tambahnya.

Dikatakan, dengan ketersediaan dua unit tronton serta luasan lahan lokasi baru yang mencapai 1,4 hektar, diyakini ke depan setidaknya sampai dengan memasuki awal tahun 2013 mendatang tidak saja aktifitas bongkar-muat akan semakin lancar tapi juga jumlah peti kemas yang ditampung bisa ditingkatkan menjadi sekitar 1.500-2.000 buah perbulan. “Ditarget jika nantinya dua unit tronton sudah dioperasikan jumlah bongkar-muat peti kemas bisa ditingkatkan menjadi 1.500-2.000 buah perbulan,” kata Benyamin.

Kendala lain yang juga sering menjadi hambatan dalam operasional bongkar-muat peti kemas adalah laju dan kelancaran masuk dan keluarnya kapal pengangkut. ”Karenanya dalam waktu bersamaan kita juga menekankan perlunya ada kedatangan dan keberangkatan kapal yang tepat waktu. Garis besar yang menjadi harapan kita bersama adalah kebutuhan berbagai jenis barang keperluan daerah dan masyarakat juga bisa dipenuhi secara tepat waktu. Mewujudkannya kita memerlukan dukungan semua pihak, termasuk dari Pemkab Berau, khususnya melalui Dinas Perhubungan Berau,” kata Benyamin. (sp) korankaltim.co.id